Rabu Malam | 19.53 WIB

Basket di Rabu malam, yuhuu!

Setelah sekian lama, saya akhirnya bisa main basket hingga capek seperti ini lagi. Sudah lama sekali rasanya. Membuat anggota tubuh berat untuk digerakan. Membuat tidak ada lagi yang bisa dilakukan oleh tubuh selain untuk berpikir.

Ya berpikir.

Manusia adalah makhluk yang lucu.

Semakin sadar dia dicintai, maka semakin dia mengabaikan.

Semakin sadar dia dibenci, maka semakin dia memikirkan.

Tidak semua memang. Dan tentu saja kondisi itu ada banyak ketentuannya.

Tapi ada yang begitu.

Dan terkadang saya adalah salah satunya.. *sigh*

Semakin manusia sadar bahwa dia dicintai, maka semakin besar peluang dia untuk menyakiti. Berekspektasi bahwa yang mencinta akan selalu memaafkan..

Allah Memiliki Sifat Ar-Rahman dan Ar-Rahim. Dia Maha Mengasihi dan Maha Menyayangi.

Kasihnya tak berbatas. Dia Memberikannya kepada seluruh makhluk hidup di dunia. Tanpa kecuali.. Semua bisa hidup, bernafas, mendapatkan rezeki, berkarya, dan sebagainya. Itu semua karena Kasih-Nya yang Dia berikan tanpa kecuali.

Tapi Kasih Sayang-Nya hanya Dia berikan kepada mereka yang mencintai-Nya..

“Mohon berikan hamba Kasih-Mu berupa bimbingan untuk bisa berjalan menuju Sayang-Mu Ya Allah.

Aamiin.”

Tanpa Judul

Sebuah ironi. Saya adalah mahasiswa kedokteran. Saya paham betapa pentingnya check up secara rutin ke dokter. Apa lagi kalo memang sedang sakit, sedang ada bagian tubuh yang menjalani perawatan. Tapi saya, yang saat ini lagi cedera tangan, ga mau sama sekali periksa ke dokter.
Why?
Alasannya sederhana. Saya takut divonis ga bisa main basket lagi selamanya. Saya belum siap buat lepas itu. Konyol memang. Tapi begitu lah adanya. Saya udah terlanjur jatuh hati sama olahraga ini. Basket adalah media refreshing buat saya di tengah kepenatan akademik dan sibuknya organisasi.
Maaf tangan, tapi saya belum rela melepas olahraga ini.

“Basketball. Tiring but fun.”

LIGA MEDIKA 2016 – Sebuah Harapan

image

Liga Medika adalah suatu perlombaan dengan skala nasional, di mana seluruh perguruan tinggi di Indonesia dengan background kesehatan turut serta berkompetisi di dalamnya.
Keren ya. Berkompetisi level nasional.
Tahun lalu (edisi 2015) saya gagal berangkat karena masalah di izin orang tua, di mana orang tua saya tidak mengizinkan tangan saya untuk dipakai terlalu keras, karena cedera tangan yang saya alami.
Nah, sekarang tangan saya kondisinya masih seperti ini. Tapi saya merasa saya bisa kok buat terus bermain. Saya ingin terus main basket selama-lamanya. Saya ingin berkompetisi. Dan Liga Medika ini adalah salah satu target saya.
Do’akan semoga tangan saya bisa pulih kembali dan saya diperbolehkan kembali bermain basket oleh orang tua saya.
Liga Medika 2016, aku datang!

Hari Bahagia

Hallo. Masih dengan saya, Fadhal Muhammad Ahmad, yang sedang menikmati asiknya menumpahkan perasaan dan isi pikiran di sini, hahaha.
Hari Bahagia. Tadinya mau kasih judul Hari Kemenangan sih, soalnya ini terkait dengan dua kemenangan yang saya rasakan hehehehe. Tapi saat saya pikirkan lagi, Hari Kemenangan buat saya adalah Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal setiap tahunnya hehehe. Karena konotasi itu, jadi lah saya memilih Hari Bahagia sebagai judul post kali ini. Karena hari bahagia tidak terbatas waktu, bisa hari apa pun. Seperti hari ini hehehe.
Sebenernya hal yang membuat saya bahagia tidak lah ada di satu hari yang sama. Tapi karena selang antara kejadian satu dan yang lainnya adalah kurang dari 24 jam, maka saya anggap itu sebagai satu hari. Hal apa saja kah itu?
1. Arsenal menang lawan Man. United 3-0
Sebagai fans Arsenal, liat Arsenal main pun itu udah merupakan suatu kebahagian bagi saya. Apa lagi ini menang, telak, dan lawannya rival berat pula. Aaah, bahagia pokona mah. Permainannya indah banget dari awal kick off. Pressing ketat langsung dikasih. MU ga dikasih celah buat nafas dulu di awal. Hasilnya? Dua gol dalam dua menit di lima menit awal pertandingan. Ditambah gol dari luar kotak penalti dari Alexis Sanchez. Itu udah the best banget.
Bahagia pisan lah pokona mah!
2. Kemenangan pertama FK, matchday 2 FORSI Basket Unpad
Setelah mendapatkan hasil yang tidak memuaskan saat melawan FIKOM di matchday pertama, kami FK bangkit. Kami berhasil mengalahkan FTIP dengan skor 36-26. Permainan kami masih buruk, tapi jauh lebih baik di mata saya dibandingkan saat lawan FIKOM. Kita main full court press. Ngabisin stamina memang. Tapi latihan yang Pampam kasih yang bikin muntah-muntah tuh ternyata berguna juga. Kami mampu bermain zone press. Tanpa latihan fisik, mungkin kami bakal gagal nerapin ini. Terima kasih Pam atas ajarannya!
Selain itu, yang bikin saya bahagia lagi adalah. Saya bisa main lebih baik hari ini. Walaupun gagal double-double (points-rebound dua digit), tapi saya tetep seneng bisa bikin poin dan bawa FK menang. Mudah-mudahan permainan kami bisa terus meningkat dan bisa melaju terus sampai puncak sekaligus melanjutkan hari bahagia ini ke hari-hari berikutnya 🙂
Aamiin.

Tim Basket Putri FK UNPAD – FORSI 2015

Hey. Semangat kalian!
Aku tau kalian udah berusaha keras, tapi ternyata hasil belum berpihak kepada kalian.
Yap, kemarin, 2 Oktober 2015, perjalan tim putri di FORSI ini berakhir sudah. Dua kali kalah dari FKG dan FIKOM memastikan tim putri gagal lanjut ke babak berikutnya. Sedih sih.
Sedih liat kalian udah berusaha, tapi belum dapet hasil yang diharapkan. Hmm.
Tapi di satu sisi saya melihat ada secercah harapan. Permainan kalian di pertandingan terakhir kuarter 3 & 4 itu adalah permainan terbaik yang pernah saya liat dari kalian. Kalian terus berlari, ga patah semangat, terus passing-passing dan raut wajah kalian tidak menunjukan rasa putus asa.
Di dalam hati saya berkata, ‘Tim ini akan berbuat sesuatu di masa depan.’.
Come on, I believe that’s true! Kalian pemain-pemain hebat yang keunikan tertentu.
image
(Tim Putri Basket FK UNPAD)
Sakina, shooter ulung, covering ball-nya pun oke, mental juga stabil, bisa main di bawah tekanan. Dan nilai paling plus dia menurut saya adalah dia itu penceria.
Ochi, bisa shooting, bisa dribbling dengan speed di atas yg lain, berani drive.
Ririn, berani duel rebound di udara, semangat buat belajar tinggi.
Aan, anak 2015, masih panjang perjalannya. Bisa disandingkan sama Ochi.
Anne, punya gaya shooting dan defense yg khas, ala balet.
Dira, the right man on the right place. Suka scoring dari tempat yang udah Dira banget lah.
Ujun, lincah dan ga takut tabrakan sama orang lain.
Teh Zulfa, postur tinggi, bisa dribbling, bisa drive in. Bisa jadi pemain komplit deh.
Teh Shalva, emosi stabil, berani duel, bisa shooting dan under ring juga.
Teh Iin & Teh Seffie , udah banyak pengalaman. Banyak ilmu yang bisa dikasih.

Tuh, itu tuh baru pemain-pemain yang ikut Forsi. Masih banyak pemain lainnya. Yakin deh, dengan usaha keras dan rasa kekeluargaan yang kita punya, Keluarga Basket FK UNPAD bisa berprestasi di waktu dekat ini. Aamiin.
Fight! 😀

Catatan di Sabtu Pagi

Hari Sabtu ini ku mulai dalam kondisi tertidur. Jam 3 bangun, lalu dengan ceroboh dan tanpa berdosanya saya tidur lagi … Padahal kan bisa tahajud dulu ya. Jangan pernah tidur lagi pas udah bangun! *note to self*
Lalu saya bangun lagi pas Shubuh. Mm btw saya bangun dalam kondisi masih pake jaket dan pakaian kuliah loh. Iya, semalem tepar banget. Beres kuliah langsung lanjut jogging dari FK ke Bale Santika, buat nonton tanding tim basket putri. Sambil nonton, energi ke kuras juga, soalnya cortisol meningkat efek dari tegang liat pertandingannya (lebay) plus gregetan pengen tim putri FK menang, hahahaha. Ya pertandingan berakhir untuk kemenangan tim lawan. Tapi tak apa, salute buat temen-temen tim basket putri FK Unpad yg udah berjuang sekuat tenaga :). Abis itu lanjut jogging lagi dari Bale Santika ke FK, buat lanjut latihan. Latihan kali ini adalah untuk menyelesaikan “kasus” tim FK. Yaitu endurance dan kecepatan. Pas latihan langsung digenjot fisik sama Pampam (coach). Latihan fisik sampe malem jam setengah 10an. Ada yang nyampe muntah-muntah gara gara latihan itu. Capek sih. Tapi asik :D.
Abis itu lanjut makan, untuk menutup “kasus” ini. Ya jadi lah saya pulang malem banget. Capek, tepar.
Pas bangun badan, utamanya kaki masih pegel. Tapi saya lanjut jogging pas beres shalat Shubuh. Sambil beli kupat tahu buat sarapan juga huehehehe. Alhamdulillah. Lumayan, saya ga se-ngos ngosan kemarin kemarin. Kebugaran saya udah meningkat (kayaknya sih, semoga, Aamiin). Tapi masih ada PR yang harus diselesaikan. Supaya Senin bisa menang lawan FTIP :D.
Hmm. Selain itu pagi ini saya dapet banyak ilmu juga. Saya mencari ilmu dari tulisan tulisan orang. Semuanya bernilai dan bisa saya ambil pelajaran dari sana. Melihat orang-orang hebat membuat saya merasa kecil dan semakin termotivasi untuk membesarkan diri. Sejenak saya berpikir, ‘Dunia ini indah ya. Hebat pula orang-orangnya. Banyak orang orang hebat. Apa lagi penciptanya ya.’ Di situ lah seketika saya berkata, ‘Alhamdulillah,’. Sambil berdo’a semoga saya bisa menjadi orang hebat juga yang mampu mengoptimalkan segala berkah yang diberikan oleh Allah Yang MahaHebat ini. Aamiin. 😀

Job Baru: “Pelatih Basket”

Judulnya sengaja saya kasih tanda kutip di bagian “Pelatih Basket”-nya. Karena memang saya bukan pelatih basket yang sebenarnya. Saya cuma manusia biasa yang punya hobi main bola basket. Udah. Titik. Hahahaha.
Tapi entah kenapa, di kampus saya udah dua kali diminta buat jadi coach tim basket putri. Padahal saya ga punya basic coaching sama sekali. Apa karena mereka melihat saya punya bakat kah? Oh atau mungkin karena ga ada orang lagi jadi saya yang dipilih. Hahahaha.
Saat diminta buat jadi coach, saya pun bingung, ‘Apa yang mau saya berikan saat latihan?’. Lalu bermodalkan internet asrama kampus yang cukup cepat saya langsung streaming di youtube. Buka channel video basket sana sini. Cari taktik offense, defense, dan cemacem lainnya. Dan Alhamdulillah, dengan coaching clinic via youtube itu saya jadi punya bahan buat ngelatih tim yang saya diamanahi. Dan Alhamdulillah tim yang pertama saya tangani berhasil keluar sebagai juara 1 di suatu turnamen. Skala turnamennya apa? Rahasia ah, hahaha.
Lalu tadi, baru aja saya diminta lagi buat jadi coach. Tim putri lagi. Tapi beda dengan yang pertama, yang sekarang saya baru melatih pas hari H pertandingan. Bingung dong saya.
Hasil akhir tanpa kejutan. Kami tidak mampu menutupi persiapan yang kurang dan sdm yang terbatas. Kami kalah. Tapi saya tetap bangga. Karena tim kami telah berusaha keras.
Ke depannya mungkin saya akan terus memperkaya pengetahuan basket saya. Karena bukan tidak mungkin saya nanti diminta buat jadi coach lagi, dan oleh karena itu saya harus selalu siap. Lagipula, pengetahuan tambahan itu juga berguna untuk pengembangan skill individu saya. Jadi saya sikapi dengan positif. Saya syukuri “pekerjaan” baru saya.
Viva Basketball!

image

Putri Proxima

image

KebidananFKUP