Sebuah ironi. Saya adalah mahasiswa kedokteran. Saya paham betapa pentingnya check up secara rutin ke dokter. Apa lagi kalo memang sedang sakit, sedang ada bagian tubuh yang menjalani perawatan. Tapi saya, yang saat ini lagi cedera tangan, ga mau sama sekali periksa ke dokter.
Why?
Alasannya sederhana. Saya takut divonis ga bisa main basket lagi selamanya. Saya belum siap buat lepas itu. Konyol memang. Tapi begitu lah adanya. Saya udah terlanjur jatuh hati sama olahraga ini. Basket adalah media refreshing buat saya di tengah kepenatan akademik dan sibuknya organisasi.
Maaf tangan, tapi saya belum rela melepas olahraga ini.
“Basketball. Tiring but fun.”