Perdana di 2018

Selamat Tahun Baru 2018!

Sudah 10 hari berjalan sejak tahun ini dimulai. Bagaimana tahunmu? Berjalan dengan baik kah? Ku harap begitu ya 🙂

Begitu banyak hal yang telah terjadi dan saya alami di 2018 ini. Manis, pahit, asam, asin, padahal baru 10 hari, tapi semuanya sudah saya alami. Menarik. Membuat saya semakin tertarik untuk menyambut 355 hari yang akan datang di 2018 ini! 😀

Read More »

Do’a dan Harapan di 21 November 1995

image

“Ananda Fadhal Muhammad Ahmad telah lahir.
Selamat datang anakku.
Semoga engkau lebih menyemarakkan kehidupan rumah tangga kami dengan kebahagiaan yg abadi. Amin.
Semoga engkau menjadi anak yg dapat memenuhi harapan sendiri, harapan klg, harapan agama, & harapan bangsa & negara.
Amin.
Selamat datang Fadhal, Selamat datang fajar kebahagiaan & kemenangan.”
– Ditulis di Bandung, 21 November 1995, oleh Mamah An An

Hallo. Selamat siang!
Seketika ingin membuat postingan ini ketika melihat sebuah kertas yang ditemukan saat beres-beres kamar Mamah. Sebuah tulisan yang dibuat pada tanggal 21 November 1995, hari di mana saya lahir ke dunia ini dari rahim seorang Mamah yang telah mengasihi saya, membimbing saya, mendidik saya hingga saat ini.
Sebuah tulisan yang singkat, tidak terlalu panjang, tapi memiliki makna yang dalam buatku.
Tulisan itu seakan mengingatkan saya tentang tujuan saya hidup di dunia ini. Sebuah tulisan berisi do’a dan harapan dari seorang Ibu untuk anak yang baru saja ia lahirkan ke dunia.
Tulisan itu memantik kembali semangat saya. Semangat untuk terus melakukan yang terbaik di hidup ini demi memenuhi harapan itu.
Lewat tulisan itu pula saya semakin yakin akan pernyataan bahwa kasih sayang orang tua itu tak terbatas, ga bakal pernah ada habisnya.
Entahlah. Memang itu hanya sebuah kertas. Tapi saya merasakan suatu hal yang bebeda saat saya memegang kertas tersebut. Kalian boleh bilang saya berlebihan, tapi memang itu yang saya rasakan.

Terimakasih banyak Mamah Papah.
Mohon terus do’anya supaya Adel bisa memenuhi harapan itu.
Maaf, Adel sering banyak salah dan masih suka mengecewakan. Punten..
Do’akan supaya Adel selalu ada di track yang benar dalam usaha mencapai itu.
InsyaAllah dengan do’a Mamah Papah, Adel bisa mewujudkan itu.
Aamiin.

Compile of @FadhalMA’s Tweet | My First Chirpstory!

What My Eyes See, What My Mind Think, and What My Heart Feel

 

Tanpa Judul

Sebuah ironi. Saya adalah mahasiswa kedokteran. Saya paham betapa pentingnya check up secara rutin ke dokter. Apa lagi kalo memang sedang sakit, sedang ada bagian tubuh yang menjalani perawatan. Tapi saya, yang saat ini lagi cedera tangan, ga mau sama sekali periksa ke dokter.
Why?
Alasannya sederhana. Saya takut divonis ga bisa main basket lagi selamanya. Saya belum siap buat lepas itu. Konyol memang. Tapi begitu lah adanya. Saya udah terlanjur jatuh hati sama olahraga ini. Basket adalah media refreshing buat saya di tengah kepenatan akademik dan sibuknya organisasi.
Maaf tangan, tapi saya belum rela melepas olahraga ini.

“Basketball. Tiring but fun.”