“Ananda Fadhal Muhammad Ahmad telah lahir.
Selamat datang anakku.
Semoga engkau lebih menyemarakkan kehidupan rumah tangga kami dengan kebahagiaan yg abadi. Amin.
Semoga engkau menjadi anak yg dapat memenuhi harapan sendiri, harapan klg, harapan agama, & harapan bangsa & negara.
Amin.
Selamat datang Fadhal, Selamat datang fajar kebahagiaan & kemenangan.”
– Ditulis di Bandung, 21 November 1995, oleh Mamah An An
Hallo. Selamat siang!
Seketika ingin membuat postingan ini ketika melihat sebuah kertas yang ditemukan saat beres-beres kamar Mamah. Sebuah tulisan yang dibuat pada tanggal 21 November 1995, hari di mana saya lahir ke dunia ini dari rahim seorang Mamah yang telah mengasihi saya, membimbing saya, mendidik saya hingga saat ini.
Sebuah tulisan yang singkat, tidak terlalu panjang, tapi memiliki makna yang dalam buatku.
Tulisan itu seakan mengingatkan saya tentang tujuan saya hidup di dunia ini. Sebuah tulisan berisi do’a dan harapan dari seorang Ibu untuk anak yang baru saja ia lahirkan ke dunia.
Tulisan itu memantik kembali semangat saya. Semangat untuk terus melakukan yang terbaik di hidup ini demi memenuhi harapan itu.
Lewat tulisan itu pula saya semakin yakin akan pernyataan bahwa kasih sayang orang tua itu tak terbatas, ga bakal pernah ada habisnya.
Entahlah. Memang itu hanya sebuah kertas. Tapi saya merasakan suatu hal yang bebeda saat saya memegang kertas tersebut. Kalian boleh bilang saya berlebihan, tapi memang itu yang saya rasakan.
…
Terimakasih banyak Mamah Papah.
Mohon terus do’anya supaya Adel bisa memenuhi harapan itu.
Maaf, Adel sering banyak salah dan masih suka mengecewakan. Punten..
Do’akan supaya Adel selalu ada di track yang benar dalam usaha mencapai itu.
InsyaAllah dengan do’a Mamah Papah, Adel bisa mewujudkan itu.
Aamiin.